Hayooo, siapa yang sudah ngalami seperti saya?
angkat alis !
Yup, bener banget, saya baru saja mengalami hal ini bunda. Dan ini adalah
moment paling "STRES" paling "GALAU" paling paling paling
deh pokoknya.Yuk kita tengok tentang ini dulu :
- Jika bunda menghitung masa subur dan siklus, dengan metode menghitung hari / kalender, maka hal seperti ini sangat rentan dialami oleh bunda, apalagi bunda memiliki siklus yang tidak teratur. Sasaran Empuk untuk Galau.
- Bunda-bunda yang mendeteksi masa subur dengan Pendeteksi Air Liur, dan OPK (Ovulation Predicted Kit), dapat mulai melakukan test pack 12 hari setelah alat tersebut menunjukkan positif puncak masa subur. yuhu... alat ini memang yang paling mendekati akurat, dan sangat pas digunakan untuk bunda yang memiliki haid nggak teratur. tinggal diingat-ingat, berapa panjang masa luteal (setelah ovulasi, sebelum haid). rata-rata masa luteal adalah 14 hari, jadi hari ke 15 setelah alat tersebut menunjukkan positif ovulasi, adalah perkiraan hari pertama haid bunda.
- Metode Suhu Basal Tubuh (bahasa kerennya BBT). Nah, ini lumayan akurat (saya pakai ini soalnya). cuma tidak seakurat OPK. karena membutuhkan perjuangan keras untuk mempelajari dan mengerti grafik suhu basal tubuh. salah menganalisa, bisa salah hitung juga.
- Emang belum telat alias ovulasi mundur. terutama untuk bunda yang menggunakan metode menghitung hari, kan nggak dapat kisi-kisi beneran di hari itu masa subur apa enggak. kalau untuk BBT, bisa jadi salah menganalisa grafik.
saya dapat saran dari grup sebelah, biar nggak galau, test pack itu kalau udah
2 bulan nggak haid aja. waduh, mana tahan 2 bulan menahan gejolak dada untuk
tidak mengecek? saya juga nggak bisa mengikuti saran ini.
Saya salah menganalisa grafik, (sebenernya aplikasinya yang salah, wong dimasukkan satu lagi data suhu basal tubuh kok geser ovulasinya, ngeles...). Dan masih dengan senyum terkembang, menunggu kemungkinan kesempatan test pack kedua. (16 hari setelah ovulasi yang baru). Walaupun saya juga agak ngeri lihat siklus ini kemungkinan memanjang jadi 41 hari. dan sudah menyiapkan bekal untuk mulai program hamil ke dokter untuk siklus depan. Ayuuukkk... dilebarin senyumnya, biar stress jauh-jauh, dan kehamilan datang menghampiri.
Update : Btw, tenyata siklus saya jadi 39 hari, yowes lah, nggak apa-apa, nggak jauh beda dari 38 hari. ^_^
- Memang Hamil, tapi belum terdeteksi. terutama kalau kita buru-buru test pack. pernah, belum telat haid udah test pack? dan hasilnya negatif? dan nangis? padahal udah perasaan hamil kuat banget? tenang, dulu saya pernah juga. dan nangis juga.
- Test packnya eror. Yup, cek tanggal kadaluwarsanya, apakah bunda menyimpan test pack di kulkas? atau didepan kompor? sebaiknya hindari, karena bisa menyebabkan test pack sakit dan tidak dapat bekerja dengan baik.
Saya salah menganalisa grafik, (sebenernya aplikasinya yang salah, wong dimasukkan satu lagi data suhu basal tubuh kok geser ovulasinya, ngeles...). Dan masih dengan senyum terkembang, menunggu kemungkinan kesempatan test pack kedua. (16 hari setelah ovulasi yang baru). Walaupun saya juga agak ngeri lihat siklus ini kemungkinan memanjang jadi 41 hari. dan sudah menyiapkan bekal untuk mulai program hamil ke dokter untuk siklus depan. Ayuuukkk... dilebarin senyumnya, biar stress jauh-jauh, dan kehamilan datang menghampiri.
Update : Btw, tenyata siklus saya jadi 39 hari, yowes lah, nggak apa-apa, nggak jauh beda dari 38 hari. ^_^